Percepatan Penanganan, Bumil di Ponorogo Akan Ditandai

Hari Prasetyo 22 May 2025 Pemerintahan
Percepatan Penanganan, Bumil di Ponorogo Akan Ditandai

KOMPAS™, PONOROGO – Rumah Ibu Hamil (Bumil) di Ponorogo akan mudah dikenali, sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan memasang bendera atau lampion sebagai penanda atau adanya bumil di keluarga/rumahnya, seperti yang dikatakan Bupati Sugiri Sancoko pada Kamis, (22/5/2025).

Ini merupakan langkah Pemkab Ponorogo peduli terhadap kesehatan ibu hamil (bumil), nantinya Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan pencegahan stunting.

Upaya yang dilakukan dengan memasangi bendera atau lampion di depan rumah ibu hamil (bumil). Pemasangan bendera itu dilakukan sebagai penanda atau kode.

Bupati Sugiri Sancoko mengatakan, bendera atau lampion yang akan dipasang menyesuaikan tingkat kesehatan bumil. Warna hijau sebagai penanda bumil dalam kondisi sehat, kuning sebagai penanda bumil berisiko rendah yang memerlukan perhatian agak khusus, serta oranye penanda bumil berisiko tinggi.

Ia meminta warga tidak menyalahartikan bendera atau lampion yang dipasang di depan rumah sebagai ‘lelayu’. Melainkan sebagai penanda kesehatan bumil, agar intervensi yang dilakukan petugas lebih cepat dan tepat sasaran.

“Nanti detail by name by address, bahkan kami tandai. Jadi mudah dikenali, semua unsur akan tahu, bahwa disitu butuh perhatian, dokter mengerti, lurah, karang taruna, semuanya akan mengetahui dan bergerak serentak,” ujarnya saat menghadiri penandatanganan kesepakatan bersama Program Besti Pren serta Gebrak UKS Pren di Sasana Praja.

Ia menjelaskan harapannya melalui upaya tersebut kesehatan bumil terjaga. Sehingga, anak yang dilahirkan tidak berisiko stunting.

“Ini butuh kerja bersama, jadi semua masyarakat bertanggungjawab untuk menekan stunting, menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” jelasnya.

Bupati Sugiri Sancoko menargetkan angka stunting di Ponorogo turun 2 persen setiap tahunnya. Tahun 2024, prevalensi angka stunting di Bumi Reog 8 persen atau sekitar 3.000 anak.

Berdasarkan data di Dinkes, sepanjang tahun 2024, angka kematian ibu (AKI) di Ponorogo ada 11 kasus. Jumlah itu naik tiga kasus jika dibandingkan tahun 2023 yang hanya 8 kasus.

“Kita targetkan setiap tahun angka stunting di Ponorogo turun 2 persen, perlahan-lahan hingga zero stunting,” pungkas Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo. (*)

This will close in 0 seconds