Jokowi Tanggapi Tuduhan Ijazah Palsu

KOMPAS™, NASIONAL – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menanggapi dengan santai berbagai tuduhan terkait ijazah palsu, skripsi, hingga lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kembali dipersoalkan sejumlah pihak.
Terbaru, nama Rismon Hasiholan Sianipar, ahli digital forensik, menyebut lokasi KKN Jokowi di Boyolali diduga fiktif karena desa tersebut baru terbentuk pada tahun 2000, sementara Jokowi lulus dari UGM pada 1985.
Menanggapi hal itu, Jokowi dengan tenang meminta semua pihak untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan.
“Ya KKN dicek aja di Desa Ketoyan di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, dicek ke sana,” ujar Jokowi kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kutai Utara, Sumber, Solo, Jumat (13/6) dilansir dari merdeka.com
Bahkan, Jokowi mengajak awak media ikut bersama-sama mengecek lokasi KKN-nya tersebut.
“Tahunnya seinget saya 85 (1985) awal, cek aja. Wong dekat aja dari sini. Cek, bareng-bareng, Boyolali aja, bareng-bareng 50 orang ke sana, gampang banget itu,” tambahnya sambil berkelakar.
Kini KKN Dipersoalkan
Kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi sebelumnya sempat mencuat pada 2023 lalu lewat Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur. Keduanya telah divonis enam tahun penjara karena menyebarkan berita bohong. Namun isu ini kembali digulirkan oleh Roy Suryo CS, termasuk soal skripsi dan KKN Jokowi.
Roy Suryo, Rismon, hingga dokter Tifa dan aktivis lainnya kembali mempermasalahkan keaslian dokumen akademik Jokowi, termasuk lokasi KKN di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, yang dinilai tidak eksis pada era 1980-an.
Namun Jokowi menegaskan, KKN yang dilakukannya bersama rekan kuliah di UGM benar-benar terjadi.
“Wong peristiwanya sudah 40 tahun yang lalu. Tanya dulu ke pak kepala desanya. Wong dulu waktu saya KKN sudah agak sepuh. Ya tanya ke putra-putrinya gampang. Deket,” tegasnya.
Harus Bisa Buktikan
Terkait tuduhan ijazah palsu, Jokowi menegaskan, siapapun yang menuduh harus mampu menunjukkan bukti otentik.
“Ya semuanya kalau menuduh palsu, itu harus bisa membuktikan. Palsunya di sebelah mana? Kalau memang sudah menuduh, ya nanti bisa digugat balik,” ujarnya.
“Wong lihat aslinya aja belum pernah kok bisa menyatakan palsu, itu dari mana?” tambah Jokowi.
Ia mengaku tak habis pikir dengan serangkaian isu yang terus digulirkan tanpa dasar kuat.
“Nanti KKN-nya anu, ganti lagi KKL-nya (Kuliah Kerja Lapangan) di mana, study tour-nya ada di mana, ampun ampun ampun,” tutupnya (*)