Maraknya Warga Ponorogo, Melestarikan Tari Gambyong
KOMPAS™, PONOROGO – Kegiatan masyarakat dalam melestarikan kesenian tradisional Jawa, belakangan banyak dijumpai di Kabupaten Ponorogo dari seni reog, ketoprak hingga tari gambyong (tayub). Ini menegaskan Ponorogo sebagai kota budaya.
Selaras dengan apa yang dikatakan Bupati Sugiri Sancoko bahwa kebudayaan tradisional Ponorogo akan bangkit satu persatu. Seperti adanya latihan tari seni gambyong oleh warga Desa Koripan, Kecamatan, Bungkal pada Jumat, (15/8) malam.
Dasiran, salah satu pencinta seni gambyong mengatakan bahwa latihan rutin dilaksanakan setiap malam Sabtu dan Minggu dengan anjang sana, menurutnya latihan tersebut merupakan langkah masyarakat dalam melestarikan kesenian tari gambyong.
“Latihan rutin, sebagai upaya melestarikan tari gambyong yang mulai memudar,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap latihan di Desa Koripan sendiri setidaknya pasti dihadiri oleh sekitar 16 orang, ada yang muda, begitu pula di beberapa desa lainnya.
Latihan dengan kemasan sederhana namun, aura tradisional dan semangatnya luar biasa, setiap latihan mendatangkan teman-teman seniman gambyong dari wilayah Kecamatan Ngrayun, sebagai nayogo, waranggono maupun pelatih tari gambyong.
Sederhana namun padat dan berisi, diiringi alunan gamelan saron, kendang, piano, serta penyanyi, latihan nampak syahdu, para penari terlena terbawa alunan gamelan dan mengikuti dengan joget tari gambyong.
Nuansa Ini wujud nyata suburnya budaya tradisional Jawa, warisan nenek moyang di Ponorogo. (*)
