Krisis Air Bersih Pacitan, DAK Rp1.2 Miliar SPAM Turun

KOMPAS™, PACITAN – Dampak musim kemarau masih menjadi momok bagi warga Kabupaten Pacitan, sampai saat ini krisis air bersih masih menghantui setiap musim kemarau.
BPBD mencatat setidaknya masih ada 35 desa di 12 kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan sedang hingga berat tahun ini.
Sedangkan menurut perkiraan puncak kemarau diperkirakan akan berlangsung sampai November, sementara musim hujan baru datang akhir bulan depan.
Namun, harapan keluar dari krisis semakin terbuka, setelah pemerintah pusat pada tahun ini akan menggelontorkan Rp 1,2 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memperluas program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
’’Ada 11 titik yang dikerjakan dengan total anggaran Rp 1,2 miliar. Program ini menjadi prioritas untuk meminimalisir dampak kekeringan,’’ kata Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan Tonny Setyo Nugroho, Sabtu (20/9).
Desa penerima SPAM meliputi Cokrokembang, Hadiluwih, Wonodadi Kulon, dan Pagerejo di Kecamatan Ngadirojo.
Kemudian, Losari, Ketro, Tulakan, Jetak di Kecamatan Tulakan; Punjung dan Karangnongko di Kebonagung; Sambong di Pacitan; serta Gedompol di Donorojo.
Program ini melanjutkan SPAM 2024 dengan target memperluas sambungan rumah (SR) hingga 20 rumah per titik.
Selain membangun instalasi baru, juga dilakukan penambahan SR dan optimalisasi jaringan yang ada.
’’Ada inovasi melalui pengadaan bahan tidak kontraktual. Masyarakat bisa membeli SR dan dipasang secara gotong royong,’’ pungkas Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan Tonny Setyo Nugroho. (*)

Sumber: Radar Madiun