KOMPAS™, PONOROGO – Memasuki musim penghujan BPBD Ponorogo mengoptimalkan tiga Early Warning System (EWS) atau alat pendeteksi banjir, hal ini guna mencegah bencana hidrometeorologi. EWS pendeteksi banjir tersebut dipasang di Sungai Tempuran, Gendol dan Ngampel.

Masun, Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo mengatakan bahwa tiga EWS itu seluruhnya dikelola BPBD Ponorogo. Dia menyebut bahwa pihaknya telah mengerahkan petugas untuk melakukan pengecekan aktif tidaknya alat tersebut.

“Ketiga EWS masih aktif, cuma ada indikasi baterainya mulai melemah dan akan segera diganti,” ujarnya ditulis Kompas™, Minggu, (26/10).

Hal ini agar EWS tersebut bisa bekerja secara maksimal sehingga bisa memberikan warning bagi wilayah sekitar ketika ada peningkatan elevasi air sungai,” katanya.

Dia menegaskan, baterai pada tiga EWS itu tidak rusak maupun mati. Ketiga alat itu sejatinya masih berfungsi, hanya saja sinyal dan sirine berbunyi tidak maksimal.

Karena itu penggantian baterai pada EWS akan segera dilakukan. Harapannya alat tersebut bisa menjadi penanda bagi masyarakat yang bermukim di titik rawan banjir agar segera mengambil tindakan jika sirine tersebut berbunyi.

“Agar bunyi sirine bisa berbunyi sampai maksimal 5 km sesuai aturan. Tapi kemarin itu nggak sampai 5 km karena baterainya agak lemah, maka akan segera kita ganti,” tegas Masun, Kepala BPBD Ponorogo. (*)