Tim Voli KWK Gank Ponorogo, Masuk Divisi Utama 2026
KOMPAS™, PONOROGO – Berhasilnya KWK Gank maju ke babak semifinal Liga Voli Indonesia (Livoli) Divisi I 2025, sudah cukup mengamankan satu tiket ke Livoli Divisi Utama 2026. Tim bola voli putra dari Ponorogo itu lolos ke divisi utama bersama Yuso Yogyakarta, PBV Bukit Asam Tanjung Enim, dan Eka Mandiri Jaya.
Mahfud Rofai, pelatih KWK Gank, menyebut kekompakan pemain yang mengantarkan timnya maju ke babak semi final. Pemain inti dan cadangan saling melapisi hingga ritme permainan selalu terjaga.
“Lolos Livoli Divisi utama sesuai target awal KWK Gank, ini adalah kemenangan kita bersama,” kata, Minggu (2/11).
Livoli Divisi I 2025 adalah tahun kedua bagi KWK Gank untuk menembus divisi utama. Langkah tim yang diarsiteki Mahfud itu tahun lalu terhenti di babak 16 besar. KWK tahun ini menebus kegagalan dengan menjadi semifinalis.
“Masih ada waktu untuk menyiapkan tim berlaga di Livoli Liga Utama 2026,” ungkapnya.
Dia banyak belajar selama timnya mengarungi Livoli Divisi I 2025. Tantangan terberat adalah membentuk chemistry (koneksi) kuat antar pemain agar pola bermain lebih padu.

”Yang paling saya tekankan kepada pemain adalah fokus pada bola pertama dan servis yang menekan untuk melemahkan serangan lawan,” jelasnya.
Dia mengantisipasi performa pemain yang naik atau turun dengan rotasi dan evaluasi berkala. Laga paling menegangkan ketika KWK Gank harus bentrok dengan Yuso Yogyakarta dalam perebutan juara III di GOR Sports Center, Lamongan, Jawa Timur.
“Yuso adalah klub besar, kami haru bermain sampai lima set. KWK unggul 15–13 di set penentuan. Alhamdulillah, hasil dari kerja keras dan adu taktik,” terangnya.
Dia mengaku masih memiliki pekerjaan rumah (PR) menambal kelemahan tim. Fokus utama pembenahan pada akurasi bola pertama. Namun, Mahfud tidak memungkiri dukungan suporter yang berpengaruh terhadap semangat pemain.
“Saya juga tekankan ke para pemain agar jangan lelah untuk berlatih. Kita sudah membuktikan bahwa dari tarkam pun bisa berkiprah di liga nasional,” pungkasnya. (*)