Bupati Ipin Kecam Kunjungan Tim UGM ke Lokasi Tambang Emas Trenggalek
KOMPAS™, TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengecam kunjungan rombongan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ke lokasi bakal tambang emas di Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Trenggalek.
Kunjungan disebut Bupati Ipin, tanpa pemberitahuan resmi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, selain itu rencana aktivitas tambang yang dimaksud mendapat penolakan dari masyarakat setempat
Kunjungan ke Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek itu dilakukan oleh rombongan peserta SEG 2025 Pre-Conference Field Trip berjudul Cu-Au Deposits of Java Island, Sunda Arc, Indonesia.
Kunjungan lapangan itu di bawah koordinasi bareng antara Masyarakat Geolog Ekonomi dan Departemen Teknik Geologi UGM. Para pesertanya datang dari berbagai lingkungan kampus dan profesional di bidang geologi dari berbagai negara yang tertarik studi eksplorasi cadangan tembaga dan emas di Pulau Jawa. Selain itu ada juga beberapa mahasiswa relawan.
Dari dokumen kunjungan itu diketahui rombongan dipimpin Lucas Donny Setijadji dari UGM dan Simon C. Adam asal University of Michigan. Mereka disesalkan karena hanya bersurat ke perusahaan tambang, PT sumber Mineral Nusantara. Surat tertanggal 1 September untuk kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis lalu, 18 September 2025.
“Menggandeng swasta yang mendapatkan penolakan dari warga karena berpotensi merusak ekologi atas rencana eksplorasi yang akan dilakukan, saya berpesan mohon hati-hati,” bunyi sebagian unggahan Arifin di akun media sosialnya pada Kamis lalu
Bupati Arifin mempersilakan kepada tim dari UGM untuk menghubunginya lewat akun media sosial itu kalau ingin melakukan penelitian untuk kepentingan pengayaan ilmu dan riset di Kabupaten Trenggalek. Tidak perlu bersurat secara formal pun, dia menjanjikan, pasti permintaan akan diresponsnya. Yang penting, dia menegaskan, “Ijin, kulonuwun itu kepada masyarakat, bukan kepada swasta,” ungkapnya.
Atas kecaman atau teguran dari Bupati Trenggalek itu, dekanat Fakultas Teknik UGM menolak memberikan tanggapannya. “Silahkan melalui juru bicara UGM,” ujar humas fakultas.
Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, secara terpisah menyatakan telah mengetahui pernyataan Arifin. Dia mengatakan bahwa UGM juga mencermati pesan dan masukan yang diberikan.
“UGM merasa perlu menjelaskan beberapa hal dan mendiskusikan hal ini secara baik dan terbuka dengan Bupati Arifin,” tuturnya.
Made mengaku kalau UGM juga telah mulai berkomunikasi dengan Arifin dan bersepakat untuk bertemu pada 20 September. “Nanti kami akan update hasilnya,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tempo