MOU Sinergitas Program Wilayah Perbatasan Ponorogo, Madiun, dan Magetan

MOU Sinergitas Program Wilayah Perbatasan Ponorogo, Madiun, dan Magetan

06/09/2022 0 By Wahyudi

KOMPASNUSANTARA, PONOROGO – Kawasan perbatasan antar daerah menjadi perhatian serius para kepala daerah, agar warga di perbatasan tidak merasa termarginalkan. Kang Giri Bupati Ponorogo dan Suprawoto Bupati Magetan membuat Memorandum Of Understanding (Mou) keselarasan pembangunan perbatasan.

Pertemuan yang direncanakan tiga bupati yakni Bupati Ponorogo, Bupati Magetan, dan Bupati Madiun, namun Ahmad Dawami, Bupati Madiun berhalangan hadir karena sedang mengikuti sidang paripurna. Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Madiun Kurnia Aminullah didelegasikan mengikuti pertemuan segitiga tersebut.

Dalam kesempatan itu Kang Giri mengatakan bahwa masyarakat Ponorogo di perbatasan harus merasakan hal sama seperti yang dirasakan oleh masyarakat Magetan.

Kang Giri, Bupati Ponorogo menyampaikan tidak ingin warganya diperbatasan mengalami rasa perbedaan kesejahteraan, sehingga ketika Kabupaten Magetan atau Madiun melaksanakan program untuk masyarakat diperbatasan seharusnya Ponorogo juga memprogramkan hal yang sama, “Sehingga mereka merasakan perlakuan yang sama, tidak merasa termaginalkan “kata Kang Giri Bupati Ponorogo, Senin, (5/9/2022).

Untuk itulah diperlukan MOU atau nota kesepahaman antara ketiga bupati, terkait program infrastruktur, budaya, pendidikan, pariwisata pertanian dan perdagangan.

“Supaya kita merasa satu hanya dibedakan secara administrasi saja,” tambah Kang Giri.

Sementara itu Kang Woto, Bupati Magetan mengungkapkan, lazimnya pemerintahan punya program jangka pendek, menengah dan panjang. Pihaknya tidak ingin penandatanganan nota kesepahaman ini hanya seremonial saja tanpa ada realisasi yang jelas.

“Semisal jalan penghubung Ponorogo sudah dibenahi jalan, Magetan juga harus melakukan hal yang sama, boleh saja tanda batas secara administrasi tetapi layanan pemerintah tidak ada batasnya,” pungkas Kang Woto Bupati Magetan. (*)