KOMPAS™, PONOROGO – MUI Ponorogo gelar Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (GERAK) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, dan Bank Syariah Indonesia di Hotel Amaris PCC Ponorogo.

Dalam Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (GERAK) salah satunya adalah pelaksanaan Training of Trainers (TOT) Dai Khotbah, agar para Dai dan pengkhotbah memahami prinsip dasar keuangan syariah beserta pengelolaannya.

Darmawan, Pemateri OJK menerangkan bahwa masyarakat harus berhati-hati dalam pelaksanaan investasi, maraknya investasi bodong, Pinjaman Online (Pinjol), dan Judi Online (Judol) yang menggiurkan, masyarakat harus berhati-hati, jangan sampai tertipu atau terjerumus.

“Hati-hati dan segera laporkan pada OJK memalui aplikasi Indonesi Anti Scam Center (IASC), Agara segera mendapatkankan penanganan Satgas OJK, apabila menemukan pelanggaran,” katanya, Jumat, (7/3/2025).

Miftahul Huda, Sekretaris Umum MUI Ponorogo, juga menyampaikan agar masyarakat menghindari pelaksanaan jual beli yang keluar prinsip dasar keuangan syariah.

“Mari menghindari riba, jual beli tidak jelas, perjudian baik itu online maupun offline,” katanya.

Sedangkan Wira Adibrata, Pemateri dari Bursa Efek Indonesia menyampaikan tentang Pasar Modal Indonesia, bahwa yang namanya investasi itu terdapat analisis menyeluruh, termasuk pertimbangan resiko dan keuntungannya, jika tidak dilakukan berarti bukan investasi, melainkan spekulasi seperti judi baik online maupun offline.

Yang paling pokok dari kegiatan ini, merupakan wasilah agar keuangan syariah mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat

“Bedakan antara investasi dan spekulasi, dan tetap pada prinsip dasar keuangan syariah,” pungkasnya saat memaparkan materi TOT Dai Khotbah pada acara Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (GERAK) oleh MUI Ponorogo. (*)