KOMPAS™, PONOROGO – 50 pelukis ikuti Festival Melukis langsung di lokasi keberadaan (on the spot) salah satu acara Grebeg Suro Ponorogo, Sabtu, (21/6) di Jalan HOS Cokroaminoto, Ponorogo.

Gaya melukis on the spot memiliki tantangan sendiri bagi pelukis dalam menorehkan kreativitasnya dalam lukisan yang artistik.

Banyaknya peserta menandakan animo yang tinggi di masyarakat Ponorogo, tentang seni melukis yang menantang kreativitas para seniman lukis.

Salah satu peserta, Imam Subandi, mengatakan bahwa masyarakat Ponorogo mungkin belum banyak yang mengenal on the spot secara langsung, apalagi berbaur bareng dengan seniman.

“Momen festival melukis on the spot ini, edukasi yang luar biasa bagi masyarakat,” ujarnya.

Para seniman yang mengikuti dari berbagai latar belakang kalangan, mulai pelajar hingga lanjut usia dengan latar belakangi dari para profesional, pedagang hingga petani. Mereka melukis berbagai macam obyek sejak pukul 9.00 sampai 16.00 sore.

Imam berharap ke depannya bisa dibikin lebih greget lagi, melibatkan lebih banyak orang dari mulai anak-anak usia sekolah dasar, karena gaya melukis secara on the spot dapat melatih mental para pelukis karena ia harus berkonsentrasi di tengah suasana jalanan yang ramai. Ditambah, banyak orang lain yang melihat proses melukis secara langsung sehingga bisa membuat pelukisnya grogi.

Menurutnya, sampai saat ini perkembangan seni rupa di Ponorogo semakin membaik. Kreativitas mereka berkembang karena didukung berbagai kegiatan seperti pameran karya seni rupa, dan festival melukis ini.

Ia menilai dengan perkembangan kreativitas warga dan seniman lokal membuatnya optimistis Ponorogo masuk jejaring kota kreatif lintas UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

“Apresiasi terhadap karya dan nilai hasil seniman lokal diperlukan, untuk meningkatkan perkembangan seni lukis di Ponorogo,” Pungkas Iman Subandi, Peserta Festival Melukis On The Spot di Grebeg Suro Ponorogo 2025. (*)

Ekoran