Bersama Besti Pren Ponorogo, Bumil Sehat, Bayi Selamat

KOMPAS™, PONOROGO – Program Besti Prem oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo yakni pemantau dan pendampingan Ibu Hamil (Bumil), untuk mempermudah rumah Bumil di pasangi bendera sesuai dengan tingkat resiko Bumil.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningartipara, Besti memasang penanda berupa bendera di rumah ibu hamil yang menunjukkan tingkat risiko tertentu.
Dirumah Bumil akan dpasang Bendera dengan Bendera hijau untuk Bumil resiko rendah dengan skor 2, Bendera kuning untuk Bumil resiko tinggi dengan skor 6-10, dan Bendera merah untuk Bumil dengan resiko sangat tinggi dengan skor diatas 10.
“Ini mempermudah pemantauan serta meningkatkan kewaspadaan,” terangnya, Rabu, (23/7).
Hingga kini Besti Pren sudah menjangkau sebanyak 2.413 Bumil dan 2.350 balita stunting di Ponorogo.
Ia menambahkan Program pendampingan melibatkan Tim Penggerak PKK (TP-PKK), Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Muslimat, Fatayat NU, GPdI Eben Haezer, DPC WKRI Paroki Santa Maria, serta GKJW.
“Kader-kader pendamping yang mendapat sebutan Besti akan memantau dan mendampingi ibu hamil serta balita stunting secara langsung,” tambahnya.
Meski berbeda status risiko, seluruh ibu hamil tetap mendapatkan pendampingan dengan pendekatan yang sama. Yakni, mendorong agar melakukan pemeriksaan rutin ke tenaga kesehatan secara rutin sesuai jadwal dan kriteria medis.
“Tindak lanjut pemantauan akan dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” terangnya.
Pihaknya berharap program Besti Pren mampu menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan prevalensi stunting. Selain itu, Besti juga mendampingi balita stunting agar aktif mengikuti posyandu. Dengan hadir di posyandu, status gizi dan pertumbuhan anak dapat terpantau secara berkala serta mendapatkan intervensi jika diperlukan.
“Kehadiran Besti menjadi penghubung penting antara keluarga dan tenaga kesehatan, memastikan tidak ada anak stunting yang luput dari perhatian,” jelasnya
Program Besti Pren merupakan kelanjutan dari berbagai upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Ia juga menyebut Pemkab Ponorogo berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 21 persen pada 2021 menjadi hanya 8 persen di tahun 2024.
Pemkab Ponorogo bekerja secara kolaboratif yang menempatkan masyarakat sebagai mitra utama. Besti Pren adalah gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. “Sehingga Bumil sehat, bayi lahir selamat, dan tidak ada lagi anak yang gagal tumbuh, kembang,” pungkasnya. (Adv)
ekoran
