Ribuan Pendekar Winongo Ikuti Suran Agung di Magetan

KOMPAS™, MAGETAN – Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun (PSHWTM) Cabang Magetan menggelar acara puncak Suran Agung 2025 di GOR Ki Mageti, Sabtu (19/7/2025).
Suran Agung 2025 bertema “Magetan Desa Jawara”, ini sebagai simbol bahwa semangat kejawaraan dan nilai-nilai persaudaraan telah mengakar di seluruh wilayah Kabupaten Magetan.
Turut hadir dalam kegiatan Ketua Umum PSHWTM, H.R. Agus Wijono Santoso, Ketua Cabang PSHWTM Magetan, Budiono, jajaran Forkopimda Magetan, perwakilan dari 13 perguruan pencak silat se-Kabupaten Magetan, serta ribuan pendekar PSHWTM dari berbagai penjuru wilayah.

Ahwad Setiawan, Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian acara Suran Agung PSHWTM Cabang Magetan tahun 2025. Setelah sebelumnya sejumlah kegiatan sosial telah dilaksanakan, antara lain donor darah, ziarah makam leluhur, santunan anak yatim, hingga bedah rumah.
“Kami ingin Suran Agung bukan sekedar seremoni tahunan, tapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Makanya kami adakan beberapa kegiatan sosial seperti bedah rumah dan santunan anak yatim. Semangat persaudaraan harus diwujudkan dalam aksi nyata di kehidupan bermasyarakat.
Ia juga menyampaikan bahwa anggota PSHWTM Cabang Magetan saat ini berjumlah lebih dari 40.000 pendekar, yang hadir kisaran 2.000 pendekar.
“Sekitar 2 ribu anggota yang mengikuti langsung Suran Agung kali,” tambahnya.
Hampir semua desa memiliki pendekar-pendekar tangguh. Ini menggambarkan bahwa Magetan bukan hanya kota persilatan, tetapi juga memiliki semangat kejawaraan dan nilai kemanusiaan yang tinggi di semua wilayah Magetan. Untuk itu kita mengangkat tema Magetan Desa Jawara.
Sementara itu, H.R. Agus Wijono Santoso, Ketua Umum PSHWTM memberikan apresiasi atas suksesnya pelaksanaan acara Suran Agung di Magetan.

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya ajang tahunan, namun juga menjadi ruang silaturahmi, konsolidasi, dan penguatan nilai-nilai persaudaraan di antara para pendekar.
“Saya mengapresiasi acara ini berjalan dengan tertib, aman, dan lancar, serta menjadi bukti bahwa organisasi ini mampu menjaga marwah persilatan dan mempererat tali persaudaraan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh perguruan silat di Magetan harus bersatu dalam semangat yang sama menjaga kedamaian, menjunjung tinggi nilai budaya, dan terus berkontribusi positif bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun (PSHWTM) Cabang Magetan tidak hanya memperkuat ikatan antar pendekar, tetapi juga menunjukkan bahwa nilai-nilai persaudaraan, kepedulian sosial, dan pelestarian budaya dapat berjalan seiring dalam menciptakan harmoni di tengah masyarakat. (*)
ekoran
