Dugaan Keracunan Menu MBG Ngawi, 14 Siswa Masih Dirawat

KOMPAS™, NGAWI – Sampai saat ini, masih terdapat 14 siswa Kabupaten Ngawi yang dirawat di puskesmas akibat diduga keracunan makanan bergizi gratis, Kamis (2/10) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Heri Nur Fachrudin, yang dikonfirmasi Kamis (2/10) menyatakan, sebagian besar siswa yang dirawat akibat diduga keracunan MBG sudah dipulangkan.
Total 45 siswa yang dibawa ke fasilitas kesehatan. Mereka dirawat di Puskesmas Sine, Puskesmas Ngrambe, Puskesmas Tambakboyo, dan Klinik Aisyiyah. “Sebagian besar siswa sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. Untuk saat ini, tinggal 14 siswa yang masih menjalani perawatan di puskesmas,” kata Heri.
Ia mengatakan, para siswa yang dirawat mengeluhkan sakit perut, mual, dan pusing. Namun, hari ini, kondisi kesehatan sebagian besar siswa sudah membaik sehingga boleh pulang ke rumah masing-masing.
Untuk memastikan penyebab para siswa keracunan, Heri mengatakan, petugas Dinkes sudah mengambil sampel makanan, muntahan siswa, serta sisa bahan dari dapur umum penyedia makanan bergizi gratis
Seluruh sampel yang diambil petugas sudah dikirim ke laboratorium kesehatan di Surabaya.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan Pemprov Jawa Timur,” kata Heri. Ia juga mengatakan, seluruh biaya perawatan siswa yang diduga keracunan MBG ditanggung pemerintah daerah.
Harapannya, siswa yang sakit segera pulih dan segera masuk sekolah kembali. Menurut Heri, secara medis, gejala yang dialami para siswa berupa sakit perut, mual, dan pusing dapat terjadi pada siapa saja pada saat musim pancaroba. Faktor penyebabnya mulai dari kuman, virus, dan kondisi daya tahan tubuh yang menurun
Hanya saja, jumlah warga yang mengalami tidak serentak dan sebanyak yang terjadi di siswa SMKN 1 Sine. Diberitakan sebelumnya, 45 siswa SMKN 1 Sine, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dibawa ke sejumlah fasilitas kesehatan setelah mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga sebagian sempat pingsan pada Rabu (1/10). Puluhan siswa tersebut diduga mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dikonsumsi sehari sebelumnya.
Video kondisi siswa yang terbaring lemah di atas tikar di fasilitas kesehatan bahkan viral di media sosial.
Dalam rekaman itu, tampak tenaga medis, guru, dan orangtua berusaha menenangkan korban keracunan yang mengeluhkan sakit perut. (*)
Sumber: kompas.com