Pastikan Kondisi Fisik Ponpes, Bupati Ponorogo Adakan Asesmen

Pastikan Kondisi Fisik Ponpes, Bupati Ponorogo Adakan Asesmen

KOMPAS™, PONOROGO – Peristiwa tragedi runtuhnya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan berbasis pesantren. Menyikapi hal tersebut, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bergerak cepat dengan menyiapkan langkah preventif berupa asesmen menyeluruh terhadap bangunan pondok pesantren di wilayahnya.

Bupati Sugiri Sancoko mengatakan, kebijakan ini ditempuh untuk memastikan seluruh pondok pesantren (ponpes) di Ponorogo memiliki bangunan yang aman dan layak huni. Program asesmen akan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo.

“Kami tidak ingin peristiwa tragedi di Al Khoziny terulang, maka setiap pesantren di Ponorogo akan didampingi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP),” ujarnya ditulis Kompas™, Rabu, (8/10).

Menurutnya, pendampingan tersebut bertujuan untuk mengetahui kekuatan fisik bangunan pesantren, baik yang sudah berdiri lama maupun yang baru akan dibangun. DPUPKP akan melakukan kajian teknis terhadap struktur bangunan agar potensi kerusakan bisa diidentifikasi lebih awal.

“Dinas PUPKP akan mengumpulkan pengasuh ponpes yang di Ponorogo, akan kita sosialisasikan asesmen ini ke para pengasuh,” jelasnya.

Hasil asesmen nantinya akan menjadi acuan bagi pihak ponpes dalam menindaklanjuti rekomendasi perbaikan. Langkah ini diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada orang tua santri sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan pesantren di Ponorogo.

Ia juga menjelaskan, program asesmen tersebut akan dijalankan dengan mekanisme yang mirip akreditasi kampus, namun fokus pada aspek keamanan bangunan dan kesiapsiagaan bencana.

“Ponorogo harus mulai dulu, agar citra pesantren makin baik. Baik untuk menuntut ilmu dan baik bangunannya,” katanya.

Selain penilaian struktur fisik, Pemkab Ponorogo juga mendorong setiap pesantren untuk memiliki sistem mitigasi bencana yang memadai. Bupati Sugiri mencontohkan pentingnya keberadaan hydrant atau alat pemadam api ringan (APAR) di lingkungan pondok sebagai langkah antisipatif. (*)

This will close in 0 seconds