Reyog Ponorogo Harus Diakui ICH UNESCO, Kenapa?

Reyog Ponorogo Harus Diakui ICH UNESCO, Kenapa?

10/04/2022 0 By Wahyudi

KOMPASNUSANTARA, PONOROGO – Sebuah analisa bahwa Reyog Ponorogo harus masuk prioritas utama dalam usulan warisan budaya tak benda ke UNESCO, tidak bisa ditawar lantaran sudah menyangkut konvensi dan proteksi dan urgenitas.

“Pandemi mengancam keberlangsungan Reyog Ponorogo, karena seniman jarang pentas pengrajin tidak lagi berproduksi,” ungkap Hamy Wahyunianto, salah satu Profesor dari Tim Pengusul Reyog Ponorogo ke ICH UNESCO, Minggu, (9/4 /2022)

Menurut dia UNESCO mengutamakan warisan budaya tak benda yang terancam punah. Hamy menyebutnya Urgent Save List (USL).
Indonesia mengusulkan Reyog Ponorogo, jamu, tenun, dan tempe ke UNESCO.

“Satu-satunya yang urgent adalah Reyog Ponorogo, jamu, tenun dan tempe hanya layak masuk representatif list,” jelasnya.

Semakin urgent lantaran Malaysia juga mengajukan Barongan yang meniru Reyog Ponorogo masuk budaya tak benda ke UNESCO.

“Sekarang kembali bagaimana kebijakan Pemerintah Indonesia, Kemendikbudristek, Nadhiem Makarim punya empati atau tidak terhadap Reyog,” tambahnya.

Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek mengirimkan empat berkas usulan ke UNESCO. Hamy Wahyunianto meminta Kemendikbudristek transparan. Pasalnya surat yang dikeluarkan tim penyeleksi dari kementerian menempatkan Reyog Ponorogo nominator teratas.

“Tapi secara lisan disampaikan kalau jamu nomor satu,” pungkasnya.

Secara tegas Hamy mengungkapkan, “Sekali lagi Reyog Ponorogo layak masuk warisan tak benda di ICH UNESCO, tapi semua tergantung Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemendikbudristek, Nadhiem Makarim.” (*)