Warga Magetan Simpan 37.648 Batang Rokok Ilegal, Akhirnya Bayar Denda 95 juta

KOMPAS™, MAGETAN – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Madiun secara resmi menghentikan penyidikan kasus peredaran rokok ilegal di Kabupaten Magetan. Keputusan ini diambil setelah pelaku berinisial S membayar sanksi administrasi berupa denda sebesar 95 juta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kasus ini bermula dari operasi gabungan Bea Cukai Madiun dan Satpol PP Magetan pada Oktober 2024. Dalam operasi tersebut, petugas menemukan 37.648 batang rokok ilegal dari berbagai merek di sebuah toko di Desa Slagreng, Kecamatan Sidorejo. Pelaku S, yang merupakan warga setempat, sempat ditahan sebelum akhirnya membayar denda sebesar tiga kali nilai cukai yang seharusnya dibayarkan.
Kepala KPPBC Madiun, P. Dwi Jogyastara, dalam konferensi pers di Pendopo Surya Graha pada Jumat (28/2/2025), menyatakan bahwa penghentian penyidikan ini merupakan implementasi prinsip ultimum remedium dalam penegakan hukum di bidang cukai.
“Dalam proses ini, yang bersangkutan membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan, namun akhirnya menyetujui pembayaran denda Rp95 juta ke rekening resmi pemerintah,” jelasnya.
Setelah pembayaran denda dilakukan, pelaku S menandatangani surat pernyataan pengakuan bersalah. Kejaksaan Negeri setempat kemudian menerbitkan surat penetapan penghentian penyidikan, yang menegaskan bahwa kasus ini telah selesai melalui jalur administratif.
Kepala Satpol PP Magetan, Rudi Harsono, menegaskan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan Bea Cukai dan instansi terkait untuk menekan peredaran rokok ilegal di wilayahnya. “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan indikasi peredaran rokok ilegal kepada pihak berwenang,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Magetan berharap langkah ini dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan mencegah peredaran barang ilegal seperti rokok ilegal di masyarakat. (*)