Pemkab Ponorogo Targetkan 2026 Semua Pesantren Berpredikat Sehat
KOMPAS™, PONOROGO – Ciptakan pesantren sehat, pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan bantuan alat kesehatan (alkes) kepada 32 pondok pesantren. Selasa, (21/10).
Bupati Sugiri Sancoko menyerukan agar masyarakat pesantren melakukan jihad untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Jihad bermakna mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapai kebaikan.
“Pesantren Sehat menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kebersihan dan kesehatan juga merupakan bagian dari jihad para santri masa kini,” ungkapnya saat sosialisasi Pesantren Sehat di Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo dari 123 pondok pesantren, mayoritas sudah memenuhi klasifikasi Pesantren Sehat dan separo lebih juga telah mendirikan pos kesehatan pesantren (poskestren).
Bupati Sugiri Sancoko berharap momentum Hari Santri menjadi pengingat untuk terus melanjutkan semangat perjuangan para kiai terdahulu,
“Dulu para kiai berjihad mempertahankan kemerdekaan. Sekarang jihad kita berbeda, yaitu jihad melawan kebodohan, jihad melawan ketidaksehatan, jihad melawan ketidakbersihan,” terangnya.
Sementara itu, Dyah Ayu Puspitaningarti, Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo menyampaikan bahwa pihaknya secara intens melakukan pendampingan agar seluruh pondok pesantren meraih predikat Pesantren Sehat pada 2026 mendatang. Pendampingan dilakukan oleh puskesmas sesuai wilayah kerja.

“Kali ini, kami juga menyalurkan bantuan alat kesehatan kepada 32 pondok pesantren sebagai kelengkapan fasilitas di poskestren,” ungkapnya.
Menurutnya, status Pesantren Sehat bukan sebatas lingkungan fisiknya yang bersih dan nyaman. Namun, juga menyangkut kebijakan berwawasan kesehatan, kemudahan mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, serta pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). (*)