Kirab Panji dan Obor BRB Ponorogo 2025, Ini Maknanya, Saksikan Prosesinya !
KOMPAS™, PONOROGO – Kirab Panji dan Pawai Obor akan digelar di Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo pada Minggu, (21/12) pukul 19.22 WIB, sekaligus menandai dimulainya rangkaian acara Bumi Reog Berdzikir (BRB) pada 28 Desember 2025 nanti.
Acara tersebut juga akan diisi tausiyah oleh K.H. Ahmad Rofi’i Mahfuds (Gus Eeng) dan Bripka Eko Julianto (Abah Eko).
Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Ponorogo, Moh. Komarudin mengatakan bahwa pawai obor dan pengajian menjadi satu rangkaian penting BRB 2025.
Menurutnya, akulturasi antara kegiatan budaya atau tradisi dengan kegiatan religius, sebagai upaya pendekatan dan permohonan agar seluruh rangkaian BRB berjalan dengan lancar.
“Kegiatan ini sebagai ruang doa bersama untuk kelancaran seluruh rangkaian BRB berjalan dengan lancar dan membawa kebaikan bersama,” ujarnya, Kamis, (18/12) di Paseban Hargo Kusumo.
Dipilihnya ruang publik yakni Jalan HOS Cokroaminoto atau seputaran Ngepos Ponorogo, menurutnya karena pengajian di ruang publik memiliki nilai historis tersendiri dan berdampak positif bagi masyarakat secara umum.
“Semangatnya adalah persaudaraan, SH Terate terdepan membangun persaudaraan dan berdampak positif bagi masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan itu, juga akan di launching lagu karya terbaru bertajuk BRB oleh Rindi Safira dengan Komarudin, lagu ini sebagai ikhtiar kultural dalam menyampaikan pesan spiritual melalui seni.
Pada kirab nanti akan menyalakan 103 obor sebagai simbol usia PSHT ke-103 tahun. Kirab akan dilaksanakan pada Minggu, (21/12) pukul 19.22 WIB diikuti oleh 300 Warga PSHT dimulai dari bekas Pasar Lanang menuju Panggung Utama di Kawasan Ngepos Ponorogo.
Kirab Panji dan Obor tersebut akan menyusuri Jalan HOS Cokroaminoto menyimbolkan persaudaraan memadukan organisasi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan nuansa tradisi religi, sekaligus membuka rangkaian BRB 2025.
“103 tahun adalah perjalanan yang panjang, obor melambangkan semangat dan nilai-nilai persaudaraan harus tetap menyala,” katanya. Sabtu, (20/12).
Sementara Nur Hamid, Ketua Panitia BRB 2025, menyampaikan bahwa Kirab Panji dan Obor dirancang sebagai pembuka untuk menegaskan identitas BRB sebagai kegiatan yang mengedepankan nilai tradisi dan religi.
Menurutnya pemilihan rute Pasar Lanang menuju Ngepos agar kegiatan juga bisa disaksikan langsung oleh masyarakat.
“Kami ingin BRB tidak hanya dirasakan oleh internal warga SH Terate, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat Ponorogo secara umum,” Kataya.
Puncak prosesi Kirab Panji dan Obor, Ketua PSHT Cabang Ponorogo bersama Ketua Panitia BRB 2025 menyerahkan panji-panji kepada Ketua Dewan SH Terate Cabang Ponorogo Heru Trimawan disaksikan jajaran dewan cabang, Lisdyarita, Plt. Bupati Ponorogo, unsur Forkopimda, serta tamu undangan lainnya.
Kemudian dilanjutkan launching lagu BRB 2025 dibawakan oleh Rindi Safira dan Komarudin, dan ditutup Tausiyah oleh oleh K.H. Ahmad Rofi’i Mahfuds (Gus Eeng) dan Bripka Eko Julianto (Abah Eko).
“Kegiatan ini menjadi ikhtiar untuk mewujudkan sinergitas antara budaya dan religi dalam bingkai persaudaraan, sekaligus menegaskan ruang bersama sebagai tempat bertemunya tradisi, doa, dan kebersamaan masyarakat,” pungkasnya. (*)