Hari Krida Pertanian di Ponorogo, Pemkab Peduli Kesehatan Petani
KOMPAS™, PONOROGO – Puncak Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 di Ponorogo digelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Bupati Sugiri Sancoko, Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno ikut dalam pemeriksaan kesehatan di halaman kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo. Kamis (17/7).
Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, sebagai wujud kepeduliannya terhadap para petani yang telah berjuang terus-menerus tanpa lelah memperjuangkan ketahanan pangan di Ponorogo.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti, bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan bentuk kepedulian terhadap perjuangan para petani yang menjaga ketahanan pangan.
Antusiasme masyarakat mengikuti pemeriksaan kesehatan cukup bagus, setidaknya ada 170 orang tercatat mengikuti pemeriksaan kesehatan yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Ponorogo.
Pemeriksaan mencakup tekanan darah, gula darah, skrining faktor risiko PTM, skrining kesehatan jiwa, pengukuran indeks masa tubuh (IMT), serta konsultasi kesehatan umum.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, petugas kesehatan juga memberikan edukasi tentang pola hidup sehat dan gizi seimbang yang sejalan dengan Gerakan Pangan Murah.
“Pentingnya konsumsi makanan dengan gizi seimbang, masyarakat dapat membuat pilihan melalui penganekaragaman bahan pangan,” terangnya.
Menurutnya pemeriksaan kesehatan gratis itu juga merupakan upaya promotif dan preventif dalam menekan angka penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM) di kalangan masyarakat produktif.
Kami berupaya mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya memantau kondisi kesehatannya secara berkala. Apalagi mereka yang bekerja di sektor pertanian dengan mengandalkan ketahanan fisik.
“Dengan mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini, risiko penyakit bisa dicegah,” terangnya.
Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Dinas Kesehatan berkomitmen memperluas jangkauan layanan kesehatan preventif ke berbagai lapisan masyarakat. Prioritasnya di wilayah pedesaan sehingga para petani masuk kelompok sasaran.
“Kalau petani sehat, maka ketahanan pangan terjaga, untuk itu Pemkab Ponorogo hadir untuk memastikan petani sehat dan sejahtera,” pungkasnya.
Sementara Bupati Sugiri Sancoko memaknainya sebagai keterhubungan manusia dengan alam. Hubungan manusia dengan alam harus dijaga dan dipelihara secara berkelanjutan. Kita harus berdamai dengan alam dan berdamai dengan lingkungan.
Menurutnya sudah waktunya menumbuhkan ekosistem pertanian yang sehat dan alami dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia. Karena itu, butuh sikap bijak untuk menempatkan olah pertanian bukan sekadar aktivitas ekonomi.
“Kita ingin mewujudkan pertanian yang tidak merusak, tetapi justru memperbaiki dan menghidupkan kembali alam sekitar termasuk dengan pengembalian musuh alami hama,” terangnya.
Sedangkan Kepala Dipertahankan Ponorogo Supriyanto, mengatakan Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 juga menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) di halaman kantor Dipertahankan Ponorogo. Tersedia berbagai kebutuhan pangan dengan harga di bawah pasaran.
“Ini cuma satu hari, bukan bertujuan mengintervensi harga pasar. Melainkan untuk memberikan akses pangan yang terjangkau untuk masyarakat,” jelasnya.
Aneka komoditas disediakan dalam Gerakan Pangan Murah itu berupa beras, sayuran, bawang merah, bawang putih, ikan konsumsi, daging, hingga umbi-umbian. Stand-stand dari unit pelaksana teknis (UPT) dinas pertanian juga menjual langsung hasil bumi dari wilayah masing-masing. (*)
ekoran
