Belalang Goreng, Makanan Khas Desa Karangpatihan Ponorogo
18/02/2022KOMPASNUSANTARA, PONOROGO – Desa Karangpatihan merupakan salah satu desa di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Secara geografis wilayah ini terbagi menjadi Dusun Krajan, Jurugan, Dungus, dan Selodono. Di hutan Dusun Selodono hidup banyak habitat belalang yang dijadikan masakan khas penduduk setempat.
Lokasi hutan tersebut cukup jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki, hanya berbekal sabit dan sebilah bambu biasanya masyarakat pergi ke hutan untuk berburu belalang atau melakukan kegiatan kecil lainnya.
Hutan di desa ini cukup membentang luas. Tak heran jika sebagian besar penduduk Desa Karangpatihan bermata pencaharian sebagai petani, apalagi ditopang oleh tanah ‘Mbaon’ atau lahan pertanian milik Perhutani yang digarap oleh masyarakat tanpa dipungut biaya.
“Ini hanya lahan mbaon, mas,di tempat inilah mayoritas masyarakat bertani,” ungkap Boyadi, Warga Karangpatihan, Jumat, (18/2/2022).
Di tempat ini ribuan belalang beterbangan yang seringkali ditangkap untuk dijadikan menu sehari-hari, walang goreng atau belalang goreng.
“Belalang goreng merupakan sumber nutrisi tersendiri yang bagus dengan rasanya yang gurih, renyah, dan mudah didapat menjadikannya makanan khas disini,” ungkap Suryanto, Mahasiswa KKNT STKIP Ponorogo.
Dia menambahkan belalang diyakini memiliki 20-40% protein yang lebih tinggi dari pada udang, daging sapi dan daging ayam. Kaya akan asam amino essensial yang sangat berguna untuk mempercepat sekaligus melindungi pertumbuhan sel-sel tubuh dan baik bagi peningkatan stamina.
Selain itu cara pengolahannya cukup mudah. Sebelum digoreng, belalang harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoranya. Bumbu juga tidak terlalu rumit hanya bawang putih, garam dan ketumbar saja cukup untuk membuat sajian ini terasa nikmat. Kalau anda suka varian rasa yang pedas, anda bisa menambahkan cabai pada bumbu yang digunakan.
Sangat simpel masyarakat Desa Karangpatihan, Pulung, Ponorogo mengolahnya, Rasa gurih belalang goreng ini mirip dengan udang. Makanya bisa bikin ketagihan dan menjadi makanan khas masyarakat sini. “Tapi anda harus hati-hati kalau makan terlalu banyak, kandungan protein yang tinggi bisa menyebabkan gatal-gatal,” kata Suryanto. (Sri Wahyuni)