Kang Giri Kenduri Seni Reyog Ponorogo Masuk Nominasi Tunggal ICH UNESCO

KOMPASNUSANTARA, PONOROGO – Setahun masa kepemimpinan Kang Giri dan Lisdyarita mengemban amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, mendapat kado manis Reyog menjadi warisan budaya dunia tak benda. Kang Giri gelar acara Kenduri seni Reyog di Pendopo Agung Ponorogo.

Jika sebelumnya mendapatkan support dari Erick Thohir Menteri BUMN, agar Reyog dapat diakui sebagai Itangible Culture Heritage (ICH) atau warisan tak benda ke badan dunia UNESCO. Kali ini support datang dari Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ponorogo.

Khofifah mengatakan, Direktorat Kebudayaan telah memberikan rekomendasi kepada WBTb Indonesia, agar Reyog diajukan dalam ICH UNESCO.

“Reyog Ponorogo menjadi salah satu unggulan yang diajukan Indonesia agar di patenkan UNESCO, kita berharap proses budaya yang diinisiasi masyarakat Ponorogo bisa mendunia,” kata Khofifah Gubernur Jawa Timur, Minggu, (27/2/2022).

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan ini menjadi bagian penting, soalnya hak kekayaan intelektual ini sebelumnya memang agak terabaikan, sehingga membuat negara lain mengklaim kesenian Reyog Ponorogo. Sekarang sudah dilakukan proses identifikasi oleh badan dunia UNESCO.

“Dibutuhkan peran masyarakat, agar serba-serbi kesenian Reyog lebih aktif diunggah di media sosial, agar Reyog semakin dikenal,” tambah Khofifah.

Harus saling memberikan support untuk eksistensi keberadaan Reyog Ponorogo menjadi satu kekuatan, proses pengusulan kesenian asli Ponorogo ini menjadi warisan budaya tak benda ke badan dunia UNESCO tersebut.

“Tentunya dengan masuknya Reyog Ponorogo menjadi warisan budaya dunia tak benda ini, menjadi kado manis setahun kepemimpinan,” ungkap Khofifah.

Sementara itu Kang Giri Bupati Ponorogo menyampaikan pihaknya akan berjuang mati-matian agar Reyog dapat memenuhi selera UNESCO.

“Dalam satu tahun kepemimpinannya menjalani roda pemerintahan, ijinkan bermartabat.

Tak hanya Reyog, sektor kepariwisataan juga menjadi perhatian serius, agar lebih berbudaya.

“Targetnya Reyog
diakui badan dunia UNESCO, sebagai warisan budaya dunia tak benda, kita akan mengikuti tahapan yang ada,” pungkas Kang Giri Bupati Ponorogo pada acara kenduri seni Reyog Ponorogo tersebut. (*)