Ikuti Tradisi Mauludan Coper Ponorogo, Kang Giri Tradisi Budaya dan Santri Tak Terpisahkan
11/10/2022KOMPASNUSANTARA, PONOROGO – Budaya dan Santri dua kata tak bisa terpisahkan dari Kabupaten Ponorogo. Tidak heran jika semarak kegiatan religius budaya dan santri terus diadakan di Ponorogo. Seperti tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Mauludan, yang dihadiri oleh Kang Giri Bupati Ponorogo.
Tumpengan, sedekah bumi tebar koin yang diprakarsai oleh Kiai Muhammad Ishaq putra Kiai Ageng Muhammad Besari Tegalsari secara turun temurun dilakukan hingga sekarang.
Kang Giri Bupati Ponorogo yang turut hadir dalam acara tersebut menilai tradisi ini penting untuk dilestarikan sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW, tradisi ini sekaligus meneguhkan identitas Ponorogo sebagai kota budaya dan santri.
“Kami ingin Ponorogo semakin meneguhkan sebagai kota budaya dan Santri salah satu kegiatan seperti ini harus terus kita lestarikan,” kata Kang Giri Bupati Ponorogo, Selasa, (11/10/2022)
Diawali dengan santunan anak yatim, ziarah ke makam Kiai Ishaq, memporak Buceng Naluri dan sebar koin, terakhir Tumpengan, membaca Maulid Al Banjari berisi do’a dan puji- pujian kepada Nabi Muhammad SAW secara bersama-sama.
“Dari kegiatan ini ada kincir ekonomi, disamping nuansa agamis, UMKM hidup dan masyarakat mendapatkan hiburan,” pungkas Kang Giri Bupati Ponorogo pada acara Mauludan di Desa Coper, Jetis. (*)