Penguatan Fasilitas RSUD dr. Harjono Ponorogo Sejalan dengan Visi Kesehatan Nasional

KOMPAS™, PONOROGO – Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY), Wakil Ketua MPR-RI mengamati langsung kemajuan pesat RSUD dr Harjono Ponorogo yang kini dilengkapi dengan sejumlah peranti medis modern dan ruang IGD Terpadu RSUD dr Harjono yang terbesar di Jawa Timur. Selasa (14/10).
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan pentingnya kerja sama antar daerah dalam memperluas akses pelayanan kesehatan. Bahkan, Ia sudah berkomunikasi dengan para kepala daerah tetangga tentang spesifikasi pelayanan kesehatan.
“Kalau Ponorogo sudah punya Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan kateter lab, kabupaten Trenggalek bisa fokus ke ortopedi. Dengan begitu, antardaerah saling melengkapi,” ujarnya.
Bupati Sugiri Sancoko juga mengungkapkan tentang kendala pembiayaan lewat cakupan BPJS Kesehatan. Perlu penyederhanaan sistem klaim sehingga tidak membebani rumah sakit.
“Universal Health Coverage (UHC) di Ponorogo baru mencapai 82 persen dengan tingkat aktivasi sekitar 72 persen. Padahal target nasional 98 persen, sementara APBD kami belum cukup kuat untuk menutup kekurangannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Yunus Mahatma, Direktur Utama RSUD dr Harjono, menegaskan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya menjadi rumah sakit rujukan terbesar di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) VII Jawa Timur. Dengan lahan seluas 6,5 hektare dan kapasitas 360 tempat tidur, RSUD dr Harjono telah dilengkapi berbagai fasilitas modern dan layanan unggulan.
“Kami memiliki IGD terpadu terbesar di Jawa Timur, serta layanan unggulan seperti MRI, cath lab, bronkoskopi, laparoskopi, hingga CAPD untuk cuci darah mandiri yang juga menjadi salah satu terbesar di Jatim,” terangnya.

Menurutnya, RSUD dr Harjono juga berperan sebagai rumah sakit pendidikan bagi sejumlah universitas yang menyelenggarakan pendidikan dokter, perawat, dan bidan.
Dia berharap pemerintah pusat memberikan dukungan berupa pengadaan sejumlah peralatan medis. “Kalau memungkinan, sedapat mungkin kateterisasi jantung serta tindakan DSA (digital subtraction angiography) dapat diklaim melalui BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) mengapresiasi kemajuan RSUD dr Harjono sebagai rumah sakit rujukan. “Saya yakin mutu dan pelayanan di rumah sakit ini tidak kalah dengan rumah sakit besar di Indonesia,” tegasnya.
Dia juga sependapat jika Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih kepada rumah sakit daerah. Bersamaan itu, BPJS Kesehatan menyederhanakan sistem klaim yang berpihak pada operasional rumah sakit.
“Saya setuju kaderisasi jantung dapat klaim dari BPJS Kesehatan,” terangnya.
Menurutnya, pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian lebih terhadap sektor kesehatan. Ini menjadi momentum bagi daerah untuk memperkuat layanan rumah sakit.
“Pemerintahan Presiden Prabowo saat ini sangat concern terhadap kesehatan bangsa. Mental harus kuat, jiwa juga harus sehat. Penguatan fasilitas di RSUD dr Harjono ini sejalan dengan visi nasional untuk membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya. (*)