Serapan Gabah Petani di Kabupaten Madiun Masih Kurang

Hary Dekik 09 Apr 2025 Pertanian
Serapan Gabah Petani di Kabupaten Madiun Masih Kurang

KOMPAS™, MADIUN – Minimnya alat penggilingan padi dengan dryer dibeberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Ponorogo, Ngawi, dan Madiun, hal menjadi kendala kurangnya penyerapan hasil panen dari pertani, sehingga menjadi keluhan tersendiri untuk peningkatan ketahanan pangan.

Diterangkan Heri Wuryanto, Bupati Madiun bahwa Antisipasi hal tersebut, Pemkab Madiun sebenarnya telah bekerjasama dengan mitra pihak ketiga pengolahan, namun hanya ada dua mitra saja yang capaian hariannya sekitar 100 ton saja se-Kabupaten Madiun, sedangkan pasokan harian jauh lebih tinggi yakni sekitar 400 ton.

Dalam situasi membutuhkan dryer, pemerintah pusat memberikan sinyal akan memberikan bantuan dryer untuk daerah yang membutuhkan, hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat panen raya serentak 14 propinsi pada Senin, 7 April 2025 lalu.

“Seperti yang disampaikan presiden bahwa akan ada bantuan dryer, kami akan ajukan permintaan,” tambahnya, dikutip dari Radar Madiun, Rabu, (9/4/2025).

Menurutnya Kabupaten Madiun merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, namun permasalahan serapan gabah petani masih minim, Pemkab Madiun selain melakukan penambahan fasilitas dryer, juga merencanakan Dispertahankan dan seluruh komponen masyarakat akan dikumpulkan untuk membahas peningkatan serapan gabah petani.

Ia menyebut bahwa sebelumya Kabupaten Madiun termasuk peringkat sepuluh besar lumbung pangan di Jawa Timur, keinginannya posisi ini minimal dapat dipertahankan di posisi sepuluh besar, kalau bisa ditingkatkan lebih baik lagi dengan segala usaha yang dilakukan.

“Produksi gabah Kabupaten Madiun kisaran 6,9 ton per hektare, harapan kami meningkat kedepannya baik secara kuantitas maupun serapannya,” pungkas Heri Wuryanto, Bupati Madiun. (*)