Jadwal Tes Seleksi Perangkat Desa Gontor, Ponorogo Maju-mundur, Disorot Publik
KOMPAS™, PONOROGO – Proses pelaksanaan test seleksi pengisian perangkat Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Ponorogo yang maju-mundur dianggap tidak prosedural meknjadi sorotan publik.
Hal ini lantaran jadwal tes tulis yang telah dijadwalkan, berubah-ubah tanpa penjelasan resmi membuat peserta bingung bingung dan memunculkan pertanyaan terkait prosedur perubahan jadwal tersebut.
Menurut penjelasan pihak yang tidak mau dicatat namanya mengatakan bahwa pelaksanaan tes tulis awalnya dijadwalkan 27 November 2025, kemudian diundur menjadi 4 Desember 2025, tak selesai disitu kemudian jadwal dimajukan lagi ke 29 November 2025. Namun pada malam tanggal 29 November, kembali diberitahukan oleh panitia kalau jadwal diundur lagi ke tanggal 4 Desember 2025.
“Semua perubahan itu hanya diberitahukan melalui pesan WhatsApp, tanpa surat resmi,” ungkapnya.
Dia menambahkan baru ada pemberitahuan lewat surat tanggal 2 Desember 2025, kalau pelaksanaan test tulis akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2025 dan tidak ada keterangan waktu tes.
“Kok aneh, jadwal berubah-ubah, kami bingung apakah memang begini prosedur penjadwalan pelaksanaan test,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa sempat mempertanyakan kepada panitia, saat itu panitia menjawab perubahan sudah sepengetahuan Panwas Kecamatan. Tapi Panwas bilang semua ada di panitia pengawas berada diluar itu.
Sementara sumber lain menyebut penundaan terjadi karena ada calon yang belum lengkap berkasnya.
“Katanya nunggu berkas calon ada yang kurang lengkap,” ujarnya kesal.
Kades Gontor, Agung Prihandoko mengatakan bahwa pendaftaran sampai gelombang II, karena pada gelombang pertama pesertanya hanya satu Jadi mempengaruhi tahapan pelaksanaan test tulis.
“Penundaan tidak sepenuhnya karena faktor teknis panitia, tetapi dikarenakan pendaftaran sampai gelombang II,” ungkapnya.
Dilain sisi Camat Mlarak mengatakan bahwa dimungkinkan penyelenggara test bocor, jadi menghindari tes tidak aman lagi, ada perubahan jadwal.
“Dimungkinkan adanya kebocoran tim penguji, jadi jadwal berubah,” katanya.
Dia menegaskan penyelenggara tes harus rahasia. Begitu nama kampus pembuat soal bocor, seleksi tidak aman lagi. Banyak pihak bisa melobi atau memanfaatkan informasi itu,” tegasnya.
“Ini untuk menghindari adanya oknum yang berusaha melobi lewat jalur belakang,” pungkasnya. (*)