Larung Sesaji Ngebel Ponorogo, Tradisi Edukasi

Hary Dekik 27 Jun 2025 Sejarah dan Budaya
Larung Sesaji Ngebel Ponorogo, Tradisi Edukasi

KOMPAS™, PONOROGO – Kawasan Telaga Ngebel Ponorogo untuk mengikuti prosesi Larung sesaji sekaligus berebut 22 gunungan hasil bumi dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram (Suro) 1447 H, Jumat (27/6/2025).

Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang turun-temurun untuk melestarikan serta mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang.

Tradisi ini menjadi magnet bagi wisatawan dan masyarakat lokal untuk mengikuti proses Larung sesaji sembari menikmati keindahan alam Telaga Ngebel yang masih alami, warga juga berharap mendapatkan berkah dari gunungan hasil bumi.

Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo mengatakan bahwa Larungan ini merupakan bentuk penghormatan dan sedekah kepada alam sebagai wujud rasa syukur. Ia berharap momen 1 Muharram menjadi titik refleksi bagi masyarakat untuk berbenah ke arah yang lebih baik pada tahun berikutnya.

“Kita larung semua masa lalu, kesalahan, dan kekeliruan. Kita introspeksi untuk hijrah ke arah yang lebih baik menuju Ponorogo yang Hebat,” ungkapnya.

Kegiatan Larung sesaji Telaga Ngebel Ponorogo dalam peringatan Hari Tahun Baru Islam, 1 Muharram (Suro) 1447 H, merupakan kegiatan positif untuk melestarikan tradisi budaya, agar generasi muda mengetahui memahami sejarah tradisi budaya lokal. (*)

This will close in 0 seconds