KOMPAS™, MAGETAN – 95 jabatan struktural di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan tengah dalam kondisi kosong, termasuk posisi penting seperti Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas (Kadin), camat, hingga lurah.

Nanik Endang Rusminiarti, Bupati Magetan kekosongan itu akan segera diisi dengan seluruh proses pengisian dilakukan secara bersih, transparan, dan bertahap.

“Tidak ada praktik jual-beli jabatan dalam masa pemerintahannya,” tegasnya, Jumat, (18/7) seperti dilansir Radar

Kekosongan akan segera kita isi. Namun perlu diketahui, saya dilantik sebagai bupati per 23 Mei, dan menurut aturan, pengisian jabatan baru bisa dilakukan minimal setelah enam bulan menjabat.

“Kalau sebelum enam bulan, harus ada izin dari Kementerian Dalam Negeri dan BKN,” jelasnya.

Ia menyebut bahwa nilai integritas dan loyalitas ASN menjadi prioritas utama serta kunci dalam proses seleksi nanti.

Ia menjelaskan bahwa untuk posisi Sekda Magetan, tahapan seleksi terbuka (open bidding) telah dimulai. Proses ini dikawal oleh panitia seleksi independen yang sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian dan BKN.

“Sudah ada rekomendasi dari kementerian dan kita telah ajukan ke BKN. Dalam waktu dekat terkait pengisian Sekda akan diumumkan secara terbuka, ada panelnya, semuanya transparan,” ungkapnya

Lebih lanjut ia mengajak masyarakat dan jajaran birokrasi untuk ikut mengawasi semua proses seleksi tersebut.

“Apabila ditemukan indikasi praktik kotor, seperti jual beli jabatan, harap langsung dilaporkan,” tegasnya.

Laporan bisa ditujukan langsung ke Bupati dan Wakil Bupati Magetan, Karena di masa pemerintahannya telah berkomitmen hal seperti itu tidak boleh terjadi.

Menurutnya, pengisian jabatan merupakan bagian penting dalam menjaga kelancaran pelayanan publik dan stabilitas birokrasi di lingkungan Pemkab Magetan.

“Saya memastikan berkoordinasi dengan Wakil Bupati Magetan untuk menetapkan langkah teknis dalam pengisian posisi jabatan yang masih kosong,” pungkasnya. (*)

ekoran