Program Desa Hebat, Pemkab Ponorogo Gelar Rakor KIM

Hari Prasetyo 12 Oct 2025 Aktivis, Pemerintahan
Program Desa Hebat, Pemkab Ponorogo Gelar Rakor KIM

KOMPAS™, PONOROGO – Terbentuk Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di 75 persen dari seluruh desa dan kelurahan yang ada di Ponorogo. Dinas Komunikasi Informatika (Kominfo) dan Statistik Ponorogo terus mendorong peran 230 KIM yang tersebar di 21 kecamatan itu agar lebih berdaya. Rapat koordinasi (rakor) KIM sengaja digelar selama lima hari, Senin (6/10) hingga Jumat (10/10)

“Rakor selama sepekan ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus penguatan peran KIM dalam mendukung keterbukaan informasi publik serta Program Desa Hebat,” kata Satria Putra Negara, kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) di Dinas Kominfo dan Statistik Ponorogo.

Menurut dia, sinergi antara KIM dan pemerintah desa amat penting untuk menciptakan desa yang informatif, mandiri, dan berdaya saing.

“KIM dan website desa menjadi indikator penting dalam mendukung penilaian Program Desa Hebat. Melalui KIM, masyarakat bisa lebih aktif, cerdas, dan berdaya dalam ikut menyukseskan pembangunan serta penyelenggaraan pemerintahan desa,” tegas Satria.

Dia menambahkan, keaktifan KIM bukan hanya untuk memenuhi penilaian administratif, melainkan juga untuk mendorong peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat agar lebih terlibat dalam pembangunan di tingkat lokal. “Kami ingin KIM benar-benar hadir di tengah masyarakat, mengedukasi, dan menjadi jembatan informasi pembangunan di tingkat desa,” imbuhnya.

Sementara itu, Bayus Atdinata, pranata Humas Ahli Muda di Dinas Kominfo dan Statistik, menyoroti masih adanya beberapa KIM yang kurang aktif dalam hal publikasi. Melalui rakor, dia berharap semangat dan profesionalisme KIM dalam publikasi dapat tumbuh kembali.

“Kami ingin memotivasi agar setiap KIM rutin menyebarkan informasi dan kegiatan desanya. KIM juga perlu mengikuti pelatihan jurnalistik seperti menulis berita, videografi, dan fotografi agar hasil publikasinya semakin berkualitas,” jelas Bayus.

Senada dengan itu, Sugeng Tri Wiyono, penelaah Teknis Kebijakan Dinas Kominfo dan Statistik, menekankan pentingnya sikap proaktif dari anggota KIM dalam menghadapi kendala publikasi.

“Kalau KIM belum punya alat pendukung publikasi, jangan hanya diam. Harus berusaha mencari solusi agar kegiatan dan informasi desa tetap bisa terpublikasikan dengan baik,” ungkapnya.

Dinas Kominfo dan Statistik Ponorogo terus mendorong KIM semakin aktif, kreatif, dan profesional dalam mengelola informasi publik. KIM diharapkan tidak hanya menjadi corong informasi pemerintah desa, tetapi juga wadah partisipasi masyarakat dalam membangun desa yang transparan dan berdaya menuju Ponorogo Hebat. (*)

Sumber: ponorogo.go.id

This will close in 0 seconds