Peringatan Hari Ibu, Bupati Magetan Kukuhkan Forum Puspa Larasati
KOMPAS™, MAGETAN – Momentum peringatan Hari Ibu ke-97, Pemkab Magetan mengukuhkan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Larasati di Pendopo Surya Graha, Rabu (3/12).
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Elistianto Dardak hadir langsung dalam kegiatan ini.
Mengusung tema Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045, sebagai spirit untuk memantik kesadaran publik tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam seluruh aspek kehidupan.
Plt Kepala DPPKB P3A Magetan, Benny Adrian, menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu harus mendorong peran perempuan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan hingga pembangunan bangsa menjadi landasan kuat untuk terus menguatkan ruang-ruang partisipasi.
Ia juga mendeklarasikan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Sebuah program desa yang berkomitmen untuk memberikan perlindungan, ruang aman, serta akses setara bagi perempuan dan anak.
“Langkah ini, semoga memperkuat kualitas hidup keluarga dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif,” katanya.
Hadir pula organisasi perempuan se-Magetan, PKK kabupaten hingga kecamatan dan desa, Dharma Wanita Persatuan, serta Karawitan DWP yang memberi warna budaya pada peringatan tersebut.
Di sela rangkaian acara, diberikan pula santunan bagi ojol perempuan dan perempuan korban kekerasan sebagai bentuk kepedulian sosial.

Bupati Magetan, Nanik Sumantri, yang hadir sekaligus mengukuhkan Forum Puspa Larasati, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas elemen dalam mewujudkan lingkungan yang ramah bagi perempuan dan anak. Penyematan pin Puspa serta pemotongan tumpeng menjadi penanda komitmen itu.
“Kepada para perempuan Magetan, harus terus mengembangkan kreativitas dan peran strategis di berbagai bidang,” ungkapnya.
Dia mengingatkan kembali tentang perjuangan para perempuan pejuang bangsa yang menjadi fondasi perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, perempuan hari ini bukan hanya ibu dalam keluarga, tetapi juga agen perubahan sosial, penggerak pembangunan, sekaligus penjaga nilai kemanusiaan. Karena itu, perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan pemberian ruang partisipasi yang lebih luas menjadi keharusan.
Peringatan tahun ini juga menyoroti peran perempuan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga. Pemerintah berharap masyarakat makin mendukung pemberdayaan perempuan agar mampu bersaing dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Rangkaian acara ditutup dengan seminar peningkatan sumber daya perempuan yang membahas aspek ekonomi, sosial, politik, hukum, hingga budaya.
“Pengukuhan Forum Puspa Larasati menjadi penanda dimulainya langkah baru kolaboratif untuk memperkuat kesejahteraan perempuan dan anak di Magetan,” pungkasnya. (*)