KOMPAS™, PONOROGO – Mewujudkan suksesnya Sekolah Rakyat (SR), Bupati Sugiri Sancoko mengumpulkan seluruh tenaga pendidik Sekolah Rakyat (SR) untuk berkoordinasi, di Rumah Dinas Pringgitan, Rabu, (16/7).

Koordinasi ini menjadi ruang penting untuk berdiskusi dalam menyamakan persepsi untuk menjalankan sistem pendidikan berasrama yang tengah dirintis oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tersebut.

“Ya, kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat (SR) salah satu program dari Presiden Prabowo tersebut, berjalan sukses,” katanya.

Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat (SR) ini bukan sekadar sekolah biasa. Ini adalah sekolah berasrama, maka harus menyamakan persepsi dan harus terkoordinasi dengan baik, agar sesuai dengan tujuannya.

Persamaan persepsi ini penting, karena menjadi pondasi awal sebelum seluruh proses belajar-mengajar benar-benar berjalan sepenuhnya, semua pihak harus bergerak dalam satu irama dengan persepsi yang sama Selain teknis pembelajaran, peran guru sebagai teladan, peran guru sebagai panutan yang mencerminkan keseharian akan dilihat, ditiru, dan diteladani siswanya.

“Guru bukan sekedar mendidik, namun harus mentransfer knowledge melalui keteladanan moral, sikap, perbuatan, dan ilmu,” tandasnya.

Kehadiran guru di asrama, akan memperkuat nilai-nilai karakter dan kedisiplinan yang tidak bisa hanya disampaikan lewat teori. Interaksi yang terus-menerus akan mempererat hubungan emosional antara guru dan siswa, memberikan lebih ruang untuk secara langsung memberikan pelajaran keseharian.

Bahkan Bupati Sugiri Sancoko, meminta disiapkan sebuah ruang kecil di lingkungan SR untuk dijadikan kantor pribadinya. “Saya ingin merasakan atmosfer pendidikan secara langsung. Sesekali berkantor di sana, agar bisa menyatukan diri dengan guru dan siswa,” pungkasnya. (*)