Ayo Dukung, Reog Ponorogo di Seleksi UCCN 2025

Hary Dekik 23 May 2025 Kesenian
Ayo Dukung, Reog Ponorogo di Seleksi UCCN 2025

KOMPAS™ PONOROGO – Kesenian tradisional milik Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), yakni Reog Ponorogo berhasil masuk seleksi UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO, Bupati Sugiri Sancoko bersyukur setelah menunggu lama, akhirnya masuk seleksi.

Kesempatan itu membawa Kabupaten Ponorogo untuk mempersiapkan diri sebagai kandidat kota/kabupaten kreatif dunia.

“Akhirnya setelah menunggu lama, kami bersama Kota Malang berhasil masuk ke dalam seleksi UCCN dan mendapatkan kesempatan tersebut,” ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sankoco, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Jumat (23/5/2025).

Saat ini ada 350 kota dari lebih 100 negara yang tergabung dalam UCCN yang memiliki komitmen kuat terhadap kerja sama internasional serta menaruh fokus investasi pada kreativitas dan memiliki identitas budaya yang kuat.

“Tentunya kami sangat berharap di akhir tahun 2025 mendapatkan kesempatan tersebut (menjadi bagian dari UCCN) agar dapat menjadi bagian dari jejaring kota kreatif di dunia,” ungkapnya.

Ia meyakini industri ekonomi kreatif menjadi salah satu penyokong bagi Ponorogo. Menurutnya, kontribusi ekonomi kreatif di Ponorogo sangat besar terutama dari Reog Ponorogo yang telah menjadi identitas.

“Hampir 21 ribu orang mampu dihidupkan oleh Reog Ponorogo beserta produk turunannya. Untuk itu kami mengelaborasikannya dengan mendirikan museum dan monumen Reog Ponorogo. Sebab itu pada Ponorogo Creative Festival 2025 terpilihanya tema Pring Harmonic sebagai arti untuk merakit kepentingan bersama-sama,” ucapnya.

Ponorogo Creative Festival sendiri akan berlangsung pada 22-24 Mei 2025. Sekretaris Utama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Dessy Ruhati akan membuka langsung perhelatan tersebut.

“Kami menyambut dengan penuh antusias dan rasa hormat terhadap langkah strategis Kabupaten Ponorogo dalam mengajukan diri sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network di bidang Craft and Folk Art,” ujar Dessy.

Dessy mengatakan Kemenekraf akan terus mendampingi Ponorogo tidak hanya dalam proses UCCN tetapi juga dalam menguatkan seluruh ekosistem ekonomi kreatif Ponorogo. Secara umum, Kemenekraf disebut Dessy siap membantu dalam peningkatan kapasitas SDM, pemberian fasilitas promosi, hingga pengembangan produk berdaya saing global.

“Ponorogo telah menunjukkan bahwa kreativitas bukan hanya hiburan tapi juga kekuatan pembangunan,” kata Dessy.

Diketahui setidaknya ada 7 cakupan bidang kreatif dalam UCCN yaitu kerajinan dan seni rakyat sebagaimana disiapkan oleh Kabupaten Ponorogo, kemudian ada film, gastronomi, desain, seni media, dan musik. Untuk 2025, kota/kabupaten lain yang tengah bersiap yaitu Kota Malang, Kota Makassar, dan Kabupaten Tangerang.

Di Indonesia, ada 5 kota/kabupaten yang sebelumnya sudah termasuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO tersebut yaitu Pekalongan, Bandung, Ambon, Jakarta, dan Surakarta. Pekalongan dikenal sebagai Kota Kriya dan Seni Rakyat, Bandung ‘Kota Desain’, Ambon ‘Kota Musik’, Jakarta sebagai ‘Kota Literasi’, dan Surakarta ‘Kota Kriya dan Seni Rakyat’

“Semoga kedepan semakin banyak kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi bagian dari bagian dari UNESCO Creative Cities Network di bidang Craft and Folk Art, termasuk Ponorogo,” pungkasnya. (*)